“Hasil
UN SMA sederajat sebagaimana diumumkan Aceh mendapatkan posisi terbanyak siswa tidak
lulus diseluruh Indonesia
tentu membuat kita kaget, dan ini harus ada evaluasi besar dunia pendidikan
Aceh”Kata Anggota Komisi E yang membidangi Pendidikan itu menyikapi hasil buruk
UN di provinsi Aceh, Selasa (20/05/2014).
Makhyaruddin
mengatakan pendidikan Aceh harus dievaluasi secara menyeluruh, mulai dari guru
hingga fasilitas pendukung proses belajar mengajar disekolah, pasalnya
banyaknya dana yang digelontorkan untuk pendidikan Aceh belum memberikan hasil
yang memuaskan, bahkan jauh dari harapan semua pihak. Menurutnya hasil UN
menjadi salah satu unsur untuk menilai keberhasilan pendidikan.
“Dana
pendidikan kita di Aceh ini termasuk yang terbesar di Indonesia tapi
nyatanya tidak ada perubahan,infrastruktur pendidikan kita juga sudah bagus,
artinya ini ada masalah lain, ada pekerjaan yang belum diselesaikan oleh pihak
yang bertanggungjawab, dalam hal ini dinas pendidikan Aceh,”ujar politisi PKS
itu.
Makhyar
berharap dinas pendidikan Aceh menjadikan hasil Ujian Nasional (UN) tahun ini
sebagai bahan evaluasi sehingga hasil UN tahun depan bisa lebih baik, pasalnya
yang terjadi saat ini hasil UN Aceh dari tahun ketahun justru menurun.
“Kalau
kita lihat tahun lalu kita tidak berada di posisi terakhir seperti tahun ini,
artinya meskipun dari sisi kelulusan sudah lebih baik, tapi secara Nasional
kita yang terburuk, dan ini memalukan kita yang mana kita tau pemerintah Aceh,
DPR Aceh bahkan Wali Nanggroe kita dalam beberapa kesempatan juga berbicara
serius tentang kondisi pendidikan Aceh”lanjutnya lagi.
Makhyaruddin
juga menawarkan beberapa solusi untuk pendidikan Aceh diantaranya dinas
pendidikan Aceh dan dinas pendidikan kabupaten/kota harus melakukan
inovasi-inovasi baru untuk memacu pendidikan Aceh, selanjutnya mengefektifkan
jam belajar disekolah,melakukan pemerataan guru hingga kedaerah terpencil serta
meningkatkan kapasitas guru melalui pelatihan-pelatihan.
“Anggaran
untuk pelatihan guru sangat besar di Dinas Pendidikan, itu harus dimaksimalkan,
pastikan semua guru memperoleh kesempatan pelatihan yang sama baik yang sudah
PNS, guru honor maupun guru bakti sekalipun”pungkasnya.(lintas peristiwa)
0 comments:
Post a Comment